![]() |
Foto: M Nur Abdurrahman/detikcom |
BANTAENG, BB- Nomor 113 biasanya dipakai pemadam kebakaran. Di Bantaeng Sulawesi Selatan, nomor itu memiliki fungsi lain: memanggil tim medis. Warga yang sakit cukup telepon nomor tersebut, ia akan didatangi ambulans dan dokter serta perawat.
Selain nomor 113, juga bisa di nomor 0413-22724 /0413-21408. Tim dokter dan perawat beserta mobil ambulans langsung meluncur ke rumah warga yang sakit tanpa dipungut bayaran sepeser pun.
Jika dianggap gawat, tim medis yang tergabung Brigade Siaga Bencana (BSB) merujuk pasien ke RSUD Bantaeng atau bilamana memerlukan penanganan serius, pasien bisa dirujuk ke rumah sakit yang ada di kota Makassar.
“Di BSB Bantaeng kami terdiri dari 20 dokter dan 25 perawat yang piket bergantian menanti laporan warga yang sakit, kami siaga 24 jam,” ujar dr Farlis Deliana, dokter piket seperti dilansir detikcom.
Menurut dr. Farlis, kantornya kerap dikunjungi tamu dari daerah lain yang melakukan studi komparasi, seperti kunjungan rombongan Pemda NTT, Pemda Papua, Pemda Gunung Kidul, Pemda Gunung Sitoli, Pemda Bone Bolango, bahkan tim siaga bencana Thailand.
Saat detikcom berkunjung ke markasnya, sebanyak 4 unit mobil ambulance terparkir siaga ke mulut jalan Pahlawan, poros kota Bantaeng. Dua unit lainnya disimpan di BSB unit Loka, wilayah pegunungan Bantaeng. Selain terdiri dari tim medis, BSB Bantaeng juga terdiri dari tim pemadam kebakaran yang dilengkapi 11 unit mobil pemadam api.
Berkat mapannya pelayanan kesehatan di daerah berjuluk Butta Toa atau Tanah Tua ini, BSB Bantaeng masuk nominator United Nations Public Service Award, yang dibawahi PBB dan berkantor di New York, yang akan diumumkan tahun 2014 ini. BSB Bantaeng sengaja ditunjuk Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara mewakili Indonesia. ((mna/try/dc)