![]() |
Bupati Bantaeng, Prof Nurdin Abdullah berbincang dengan koleganya. Foto : Fb Syahrul Bayan. |
BANTAENG, BB- Kabupaten Bantaeng beberapa tahun terakhir ini dijadikan tempat belajar, tak hanya belajar pertanian, tapi juga manajemen pelayanan publik.
Dalam kurun waktu yang hampir bersamaan dalam sepekan terakhir, ada tiga orang petinggi daerah berkunjung ke Kabupaten Bantaeng.
Mereka adalah Bupati Kabupaten Enrekang Provinsi Sulsel Muslimin Bando yang diterima, Jum’at (21/3), disusul Bupati Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah Ir H Aswadin Randalemba yang diterima, Selasa (25/3) dan Bupati Kabupaten Ampat Lawang Provinsi Sumatera Selatan H Budi Antoni Aljufri yang diterima, Kamis (27/3).
Menurut informasi yang dikutip dari situs resmi Pemkab Bantaeng, ketiga bupati itu tertarik belajar sistem pelayanan kesehatan yang berbasis Brigade Siaga Bencana (BSB), dan pertanian di bidang pengembangan talas serta penanaman padi sistem Legowo 21.
Selain itu, Bupati Kabupaten Sigi Aswadin Randalemba juga tertarik mempelajari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) hingga ke Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Bupati Kabupaten Ampat Lawang Budi Antoni Aljufri yang diterima Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah bersama Wakil Bupati H Muhammad Yasin di rumah jabatan Bupati Bantaeng, Kamis (27/3) mengatakan, wilayahnya memiliki kesamaan dengan Kabupaten Bantaeng.
‘’Bedanya, kami tidak memiliki laut,’’ ujar Bupati yang membawa 16 pejabat dari daerah hasil pemekaran dari Kabupaten Lahat di Provinsi Sumsel itu.
Menurut Bupati Budi Antoni, potensi wilayahnya selama ini ditanami kopi. Luas areal penanaman kopi mencapai 64 ribu Ha, sementara areal persawahan 14 ribu Ha.
Ia juga mengatakan, APBD untuk 2013/2014 mencapai Rp 900 miliar dan diharapkan pada APBD Perubahan akan mencapai angka di atas Rp 1 triliun.
Meski begitu, Kabupaten Ampat Lawang masuk tergolong Kabupaten Tertinggal. Karena itu, Bupati Budi Antoni yang menjadi bupati pertama di daerah tersebut bertekad mengeluarkan
wilayahnya dari catatan Kementerian Daerah Tertinggal.
Karena itulah, dia ke Kabupaten Bantaeng untuk belajar sistem pelayanan kesehatan cepat, system penanaman padi Legowo 21 serta pengembangan tanaman talas.
Ia kemudian mendapat penjelasan langsung dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng dr Hj Takudaeng M.Kes dan staf ahli Bupati bidang Pertanian Dr Mukhtar Nawir.(BK)