![]() |
Dino Patti Djalal. Foto: Merdeka.com/M. Luthfi Rahman |
TASIKMALAYA, BB – Peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat Dino Patti Djalal mengatakan, partai politik seharusnya menerapkan standar tinggi dalam merekrut kader, terutama calon anggota legislatif. Dino menyarakan parpol mencontoh cara Komisi Pemberantasan Korupsi dalam merekrut pegawai.
“Bisa enggak parpol menerapkan standar tinggi seperti KPK?” kata Dino di Tasikmalaya, Jawa Barat, Minggu (30/3/2014).
Mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat itu menceritakan pengalamannya sewaktu Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto memberikan paparan di Washington D.C, AS. KPK, kata dia, menerapkan standar yang tinggi melalui tes integritas.
“Dia (Bambang) bilang bahwa ada 130 polisi dan jaksa yang mau masuk KPK. Anda tahu berapa yang lulus? Satu orang yang lulus murni. Empat lainnya hanya masuk rekomendasi kelayakan,” kata Dino seperti dilansir Kompas.com.
Dino mengatakan, proses seleksi di KPK tidak hanya melibatkan peserta seleksi, tetapi juga kerabat hingga tetangga peserta untuk mengetahui integritas. Ia pun menyarankan agar parpol menerapkan hal serupa dengan menciptakan sistem intelijen partai.
“Kalau Anda dengar gosip-gosip, Anda panggil orangnya, lalu verifikasi kebenarannya,” katanya.
Dino mengaku melakukan hal seperti itu saat merekrut pegawai kedubes saat masih menjabat dubes di AS. Hasilnya, kata dia, lembaganya mampu menyerap anggaran hingga 98,5 persen tanpa kasus korupsi sedikit pun.
Mantan juru bicara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu menilai proses rekrutmen parpol, termasuk calon legislaif selama ini kurang selektif. Parpol seharusnya menilai seseorang berdasarkan integritas dan kompetensi.
“Dengan cara seperti itu, partai akan bisa menghasilkan orang-orang seperti Ridwan Kamil (walikota Bandung), Azwar Anas (bupati Banyuwangi), Risma (walikota Surabaya), Danny Pomanto (Walikota Makassar), atau Nurdin Abdullah (bupati Bantaeng),” tandasnya. (KC)