![]() |
Seorang siswi SMA, Ikrana Ramadhani Kelas II SMA 1 Bantaeng, menyampaikan pesan anak Indonesia. Foto : Syahrul Bayan |
BANTAENG, BB- Seorang siswi SMA, Ikrana Ramadhani Kelas II SMA 1 Bantaeng, menyampaikan pesan anak Indonesia yang merupakan pernyataan Anak Indonesia pada kegiatan Forum Anak Nasional di Bali pada tanggal 29 sampai dengan 31 Oktober 2013. Pembacaan pesan Anak Indonesia tersebut dibacakannya dengan menggunakan sarana BBMnya.
Nampak aksi yang positif ini dilakukannya pada kegiatan sesi kedua pada acara penyusunan Rencana Aksi Daerah Kabupaten Layak Anak (KLA) Kabupaten Bantaeng yang berlangsung di Ruang Pola Kantor Bupati Bantaeng, Kamis (3/4) yang dihadiri oleh sejumlah kepala SKPD, diantaranya Kepala Bappeda H Abd Wahab, Kepala BKKBN H. Karim Bagada, Asisten II Bantaeng Muhammad Hero yang juga Ketua Umum Gugus Tugas Kabupaten Layak Anak Kabupaten Bantaeng dan beberapa pejabat lainnya, LSM, pelajar, dunia usaha, Kelompok Organisasi Wanita, PKK Kabupaten Bantaeng.
Beberapa pesan tersebut, seakan akan menyampaikannya kepada bapak dan mamanya yang berisi tentang hiruk pikuk kehidupan yang kini ada dizaman sekarang ini. Diantara pesan tersebut adalah sebagai berikut :
Oh mama oh papa sayang dengarlah suara kami anakmu,
ini anakmu Oh mama oh papa sayang kebahagiaan kami bukan diantara gedung-gedung pencakar langit bukanpula diantara ruas-ruas jalan yang penuh dengan kemacetan
tapi biarkanlah kami tumbuh dan berkembang diantara jernihnya air dan hijaunya pepohonan
Oh mama oh papa sayang mengapa kami dimusuhi di jalanan
tanpa ada pilihan untuk kami mencari makan,
kami tidak pernah bercita-cita menjadi anak jalanan,
anak gelandangan atau anak terpinggirkan
Oh mama oh papa sayang jika kotaku dipenuhi gedung, besi, beton bertulang
lantas kemana kami mencari kawan dan bermain laayang-layang
Oh mama oh papa sayang mengapa kotaku berubah
menjadi hutan dan lautan iklan yang penuh dengan bujuk dan rayuan gombal yang menyesatkan
Oh mama oh papa sayang mengapa kota hanya bagi mereka yg terlahir sempurna,
dimanakah tempat bagi kami pengguna kursi roda sebagai penopang tubuh,
dimanakah tempat bagi kami pemegang tongkat
sebagai petunjuk arah dalam menelusuri lorong-lorong kehidupan
Oh mama oh papa sayang, lingdungilah kami dari paparan pornografi karena kami tidak pernah bercita-cita menjadi anak pendusta, durhaka dan penuh dosa, mengapa ada warnet disekitar sekolahan?,
mengapa calo narkoba bergentayangan?, mengapa kami selalu menjadi sasaran bujukan, rayuan dan penipuan
Oh mama oh papa sayang apakah media tv dan koran kehabisan bahan selain berita kekerasan, tawuran, perkosaan, korupsi dan demonstrasi untuk kami lihat sehari-hari, dari bangun pagi sampai tidur lagi dan terbawa kealam mimpi.
Pesan pesan tersebut di atas, menjadi simbol bahwa anak perlu mendapat sentuhan untuk menjadi anak yang baik dan berguna kepada bangsa negara.
“Saatnyalah, Pemkab Bantaeng memberikan porsi anggaran untuk memenuhi kebutuhan anak diantaranya taman bermain, taman belajar, program program pelatihan, dan diperlukannya dorongan semua pihak dari SKPD yang terkait”tandas Kepala Bappeda Bantaeng.(Syahrul Bayan)